Pages

RSS

Senin, 19 November 2012

Pengorbanan Cinta


Jika alur kehidupan bisa di atur seperti apa yang kita inginkan,mungkin semua orang akan menuliskan semua jalan hidup mereka yang berakhir dengan bahagia. Namun alur kehidupan ini telah di atur oleh sang pencipta alam semesta,kita tinggal mengikuti alur itu seperti air yang mengalir. Nia adalah seorang anak pengusaha furnitur yang cukup terkenal di daerah Yogyakarta,ia pun bersekolah di sekolah yang cukup bergengsi. Walaupun dia masih kelas 2 tapi sikapnya begitu dewasa dalam menghadapi segala masalah yang menimpa padanya. Di sekolah,Nia seperti gadis lainnya yang memiliki seseorang yang spesial di hatinya walaupun ia tak pernah berani untuk mengungkapkannya,laki-laki beruntung itu bernama Andre. Sebenarnya Andre juga memiliki perasaan yang sama terhadap Nia,namun Andre menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya pada Nia.

Saat jam istirahat Nia dan sahabatnya yang bernama Vivin nampak sedang
 asik makan di kantin,di seberang meja mereka nampak Andre dan ketiga sahabatnya yaitu Indra,Made dan Ali sedang asik bermain gitar dan bernyanyi. Ketika Andre tau keberadaan Nia,yang saat itu Andre sedang memegang gitar langsung tiba-tiba mengganti lagu yang dinyanyikannya dengan lagu yang berjudul DIA sambil memandang wajah Nia. Dengan terus melantunkan lagu Andre menghampiri Nia dengan senyuman yang hangat,setelah lagu berakhir terdengar banyak tepuk tangan. Nia hanya tersipu malu dan pergi meninggalkan Andre,saat itu Made menghampiri sahabatnya itu dan menanyakan apa yang sedang terjadi pada sahabat kecilnya itu. Seperti Nia, Andre menjawab pertanyaan Made dengan tersipu malu "sepertinya aku sedang jatuh cinta" "kamu jatuh cinta pada Nia?"tanya Made dengan wajah ingin taunya,Andre hanya menjawab dengan anggukan. Sementara itu di kelas Nia di interogasi oleh Vivin "udah deh Ni lebih baik kamu jujur pada Andre kalau kamu suka bahkan cinta padanya,lagian sepertinya Andre juga menyukaimu" "tapi apa pantas seorang gadis memulai semuanya?iya kalau Andre dapat berfikiran yang sejalan dengan kita,kalau tidak Andre bisa mengira kalau aku anak yang murahan Vin,jika memang Andre jodohku,biarkan Allah yang akan menyatukan aku dan dia" jelas Nia dengan begitu santai. Jam menunjukkan pukul 01.00 WIB menandakan berakhirnya pelajaran di sekolah,tak seperti biasanya langit tiba-tiba berubah menjadi gelap. Nia yang saat itu menunggu jemputan di hampiri oleh seseorang berkendaraan Ninja 250 cc dengan helm teropong,ternyata laki-laki itu adalah Andre "Ni nunggu sapa?" Ucap Andre dengan melepaskan helmnya "aku sedang nunggu jemputan,tapi entah kenapa sudah jam segini belum datang"jawab Nia dengan lembut "yaudah aku antar pulang saja daripada kamu nunggu sendirian di sini,apa lagi habis ini sepertinya mau hujan" "apa aku tidak merepotkanmu kalau kamu mengantarkanku pulang?" "Ya enggak lah Ni kan rumah kita searah,sudah ayo naik" Nia pun naik ke motor besar itu. Ditengah perjalanan hujan turun Andre yang saat itu sedang ngebut pun akhirnya menurunkan kecepatannya dan menepi di sebuah toko yang sedang tutup untuk berteduh,saat berteduh entah kenapa mereka berdua menjadi salah tingkah dan saling bungkam seribu bahasa. Hujan tak redah-redah apalagi saat itu hawanya sangat dingin,Andre yang melihat Nia kedinginan melepaskan jaket kulitnya dan memakaikannya pada Nia. Sesaat Nia memandang Andre dan melepaskan jaket Andre sembari memasangkan kembali pada Andre "loh kok kamu kasih ke aku lagi,kan kamu sedang kedinginan?" " aku memang kedinginan Dre tapi kamu yang lebih membutuhkan jaket ini" "kenapa seperti itu?" "Lihat lengan bajumu kan pendek sedangkan aku panjang jadi yang lebih butuh jaket ini kamu" jelas Nia dengan senyum,sesaat Andre berfikir bahwa dia tidak salah pilih. Satu jam kemudian hujan redah,Andre melanjutkan perjalanannya mengantar Nia pulang.

Keesokan paginya
Di kelas yang sepi itu  nampak Nia sedang serius membaca buku Andre yang pagi itu sengaja berangkat lebih pagi menghampiri Nia "Nia besok Minggu ada acara enggak?" "Tidak,emang ada apa ya Dre?" "Besok ada acara kecil-kecilan di rumah Indra,dan aku rencananya mau ngajak kamu. Kira-kira bisa gak ya?" "Memang acaranya jam berapa?" "Jam 10.00 WIB" " yaudah aku tunggu kamu jemput di rumah" dengan hati yang sangat berbunga-bunga Andre mengucapkan terima kasih pada Nia dan meninggalkan Nia. Sebenarnya Andre mengajak ke rumah Indra karena Andre menyiapkan sebuah kejutan untuk Nia dan berencana akan menyatakan cintanya.

Minggu,pukul 10.00 WIB
Andre berhenti disebuah rumah besar dan megah,nampak di luar rumah itu seorang gadis dan ternyata gadis itu adalah Nia. Sesampainya di rumah Indra,Nia hanya melihat ketiga sahabat Andre saja dengan wajah bingung Nia masuk rumah itu. "Eh itu Andre dan Nia"sapa Indra pemilik rumah itu "guys giman kalau kita tinggal Andre dan Nia berdua kan Andre mau bicara sesuatu yang serius pada Nia"ucap Made,tak lama ketiga sahabat Andre pergi meninggalkan ruang tengah megah itu. 10 menit kepergian teman-teman Andre mereka berdua hanya diam terpaku,Andre yang awalnya duduk beda kursi itu tiba-tiba duduk mendekati Nia. Saat Andre akan mengawali pembicaraan terdengar suara ribut-ribut di Depan rumah Indra,mereka pun pergi keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi. Di luar rumah Nia melihat Indra sedang membentak dan mengusir pengemis tua hingga pengemis itu menangis,Nia yang melihat kejadian itu langsung lari menghampiri pengemis tua yang tersungkur dan memeluk pengemis tua "kamu ini apaan sih Dra,kalau kamu memang tak mau memberi sedikit sedekah yaudah gak apa-apa tapi ya jangan gini. Apa kamu gak kasihan lihat nenek ini" "udah deh Ni kamu gak usah sok bela pengemis tua ini,mereka itu gak sepadan dengan level kita" bentak Indra pada Nia "maaf Dre tapi di mata Allah kita itu sama" "kamu gak usah deh jadi pahlawan kesiangan gini deh Ni,kalau kamu gak suka sama sikapku yaudah gampang aja kok,kamu pergi dari rumahku dan jangan lupa kamu bawa pengemis tua itu" " iya Ndra aku memang akan pergi dari sini kok Ndra,mari nek kita pergi" Andre yang melihat Nia akan pergi berusaha untuk menghentikan Nia namun tak di perbolehkan oleh Indra "udah Ndre biarkan anak itu pergi,dan aku sekarang gak setuju kalau kamu berhubungan dengan Nia,lebih baik kamu cari gadis lain saja" ucap Indra dengan memegang tangan Andre " tapi aku sukanya pada Nia" " udah lah Ndre aku ini sahabat kecil kamu dan aku tau yang terbaik buat kamu,daripada kamu sama Nia lebih baik kamu sama Clara aja deh,toh Clara itu lebih cantik,lebih putih dan lebih segala-galanya kalau bandingannya cuma kayak Nia" " tapi Ndra Clara udah punya pacar" sangkal Andre " masalah itu biar aku yang ngurus kamu tinggal terima beres aja dan masalah  Nia lupakan saja,anggap dia tak pernah ada.dan kalau kamu gak mau dengarin omonganku lebih baik pertemanan kita sampai di sini aja Ndre".

Mendengar ancaman itu Andre hanya mampu menuruti segala keinginan sahabat-sahabatnya,karena Ia takut kehilangan sahabatnya. Semenjak kejadian itu hubungan Nia dan Andre menjadi renggang,saat itu pula Andre menjadi dekat dengan Clara. Suatu hari saat istirahat Nia dan Vivin makan di kantin tiba-tiba ada keramaian dan ternyata keramaian itu adalah Andre yang dipaksa teman-temannya untuk menyatakan cinta pada Clara ,teman-teman Andre sengaja merencanakan ini semua agar Nia sakit hati. Nia yang melihat kejadian itu langsung pergi meninggalkan kantin dan pergi ke kamar mandi,di kamar mandi Nia menangis dengan hati yang begitu pilu. Vivin yang melihat kejadian itu langsung menyusul Nia dan memeluk Nia. Semenjak hari itu Andre dan Clara resmi pacaran,sedangkan Nia hanya mampu menahan sakit hati yang begitu luar biasa.

Hari ini sekolah Nia mengadakan kemah bersama di kaki gunung. Sesampainya di kaki gunung yang di tuju para siswa sibuk membangun tenda masing-masing. Selesai membangun tenda,Andre sengaja berjalan menuju kawasan tenda perempuan untuk melihat apakah Nia bisa membangun tendanya. Di kawasan tenda perempuan Andre melihat Nia sendirian sedang kesusahan membangun tendanya,saat Andre akan menghampiri  Nia, Clara yang dari tadi memperhatikan Andre langsung menghampirinya dan mengajak Andre pergi dari kawasan tenda perempuan. Malam harinya di adakan api unggun dimana seluruh siswa mengelilingi api unggun,selain mengelilingi api unggun ada beberapa siswa yang mengusulkan untuk bernyanyi bersama. Vivin yang melihat sahabatnya sedang menatap Andre dan Clara yang bermesraan di antara teman-temannya langsung mengusulkan Nia untuk menyanyikan sebuah lagu. Usul Vivin pun di terima,Nia kemudian berdiri mengambil gitar dan duduk di Depan teman-temannya  dan bernyanyi yang menggambarkan dirinya yang saat ini yaitu lagunya tangga yang berjudul Cinta Tak Mungkin Berhenti

     Tak ada kisah tentang cinta yang bisa terhindar dari air mata
     Namun kucoba menerima,hatiku membuka siap untuk terluka
   
     Cinta tak mungkin berhenti,secepat saat aku jatuh hati
     Jatuhkan hatiku kepadamu,sehingga hidupku pun berarti
     Cinta tak mudah berganti,tak mudah berganti jadi benci
     Walau kini aku harus pergi tuk sembuhkan hati

     Walau seharusnya bisa saja dulu aku menghindar dari pahitnya cinta
     Namun Kupilih begini biar ku terima sakit demi jalani cinta
Sepanjang Nia menyanyi Ia meneteskan air mata yang membasahi pipinya dengan tatapan kosong,Andre saat itu sebenarnya tak tega saat melihat wanita yang masih sangat Ia cintai meneteskan air mata. Andre terus menatap Nia dengan cinta,tanpa di sadari Andre pun juga sama meneteskan air mata,air mata ini adalah air mata penyesalan dimana Ia tak mampu memperjuangkan cintanya. Di bait-bait terakhir Nia yang tak mampu menahan kesedihannya langsung pergi meninggalkan kerumunan teman-temannya.

Semenjak kejadian itu Nia dan Andre hanya mampu saling menatap dengan pandangan kosong yang menyiratkan betapa sakit yang mereka rasakan atas perasaan yang ada,perasaan yang akan selalu tumbuh walaupun jurang kehancuran ada di antara mereka. Sebenarnya Clara mengetahui tentang perasaan Andre kepada Nia,tapi Clara mencoba untuk tidak mengerti. Sampai akhirnya Clara merasa bahwa ia harus menuntaskan masalah ini dengan cara memisahkan Nia dan Andre. Bel istirahat berbunyi didepan pintu kelas Nia tampak Clara berdiri tengah menunggu seseorang,saat Nia dan Vivin melewati pintu itu tiba-tiba Clara berbicara kepada Nia dengan sinisnya "aku mau bicara sama kamu" "kamu mau bicara apa Ra?" "Ngomongnya bisa enggak di sinikan?dan aku pengen kita hanya bicara berdua saja" "oke lha kalau itu mau kamu" kemudian Nia di bawa ke suatu tempat. Di tempat itu Clara mengutarakan semua yang ingin ia katakan pada Nia "aku tau Ni apa yang kamu rasakan ke Andre,tapi aku harap kamu bisa lupakan itu. Kamu taukan Andre itu udah sama aku,jadi tolong Nia lupakan Andre. Biarkan kami bahagia tanpa bayangan kamu,lupakan semua kenangan kalian dulu. Lagian kamu harusnya sadar diri,kamu itu masa lalunya dan aku...aku adalah masa depannya Andre.aku harap kamu bisa meninggalkan semua ini karena masa lalu itu untuk dilupakan bukan untuk di kenang atau diingat" Nia yang mendengar semua itu hanya mampu mengeluarkan air mata yang membasahi pipinya yang memerah.

Seperti biasa pulang sekolah Nia menunggu jemputan saat Nia menunggu jemputan Ia melihat sekelompok anak yang sedang merencanakan sesuatu dan salah satu di antara mereka ada Riko mantan kekasih Clara. Tak sengaja Nia mendengar rencana Riko dan teman-temannya yang akan menghajar Andre di belakang sekolah dengan alasan Andre merebut Clara darinya,tak lama sekelompok anak itu pergi saat itu Nia langsung lari kembali ke sekolah dan mencari Andre. Di perjalanan Ia bertemu dengan Vivin,Vivin yang melihat temannya berlarian mencoba menanyakan apa yang telah terjadi. Dengan tergesa-gesa Nia menjawab bahwa Ia harus mencari Andre dan mengatakan bahwa Riko mantan Clara akan mengeroyoknya,setelah menjawab Nia langsung berlari kembali menuju kelas Andre yang di ikuti oleh Vivin. Di kelas Nia tak menemukan Andre,tanpa berfikir panjang Nia langsung pergi ke belakang sekolahnya.

Dengan nafas yang tersengal-sengal Nia berlari dengan air mata bercucuran membasahi pipinya,terlintas dipikirannya saat Andre dikeroyok tanpa ada satu pun orang yang membelanya. Sesampainya di belakang sekolah Ia melihat Andre orang yang sangat Ia cintai tersungkur tak berdaya dengan wajah yang penuh darah dan banyak luka lebam.Nia melihat Riko membawa balok kayu yang cukup besar yang akan di pukulkan pada Andre,Nia yang melihat kejadian itu langsung melepaskan tasnya dan berlari memeluk Andre untuk melindunginya. Ternyata yang terkena sabetan balok itu Nia,Nia langsung tersungkur dan tak sadarkan diri. Saat itu pula Vivin datang dan berteriak meminta tolong,sementara sekelompok anak itu langsung melarikan diri. Andre yang melihat Nia tak sadarkan diri mencoba mendekati Nia dengan sisa tenaganya,air mata Andre berjatuhan saat melihat wanita yang Ia cintai tak sadarkan diri karena berkorban untuknya. Andre yang tersungkur itu mencoba berdiri namun tak mampu,ia hanya mampu merayap dengan pedih di hatinya. Tangan Andre berusaha meraih dan menggenggam tangan wanita yang ia cintai. Andre pun berhasil menggenggam tangan Nia sebelum Ia tak sadarkan diri pula. Setelah 3 hari Andre tak sadarkan diri kini Andre sadar dan mencari tahu bagaimana keadaan Nia,dan ia meminta kepada sahabatnya untuk mengantarkannya ke ruang ICU untuk menemui Nia. Di lorong ruang ICU nampak Vivin dan keluarga Nia dengan wajah yang begitu tegang,Vivin yang tau kehadiran Andre langsung menghampirinya "puas kamu?puas kamu lihat Nia seperti ini?belum cukup kah kamu dan teman-temanmu puas menyakiti Nia selama ini?kurang baik apa Nia pada kalian" Andre yang ada di kursi roda dan  mendengar pernyataan itu hanya mampu menundukkan kepalanya dan menangis,Vivin yang tak lagi mampu berkata-kata hanya mengeluarkan sepucuk surat dari dalam tasnya dan memberikannya pada Andre "dua hari yang lalu Nia sempat sadar dan menulis surat ini untukmu,tapi setelah menulis surat ini Nia langsung koma akibat penggumpalan darah yang ada di bagian kepala belakangnya". Kemudian Andre meminta izin kepada orang tua Nia untuk melihat keadaan Nia,atas izin dokter orang tua Nia memperbolehkan Andre melihat kondisi Nia.

Saat Andre mulai memasuki kamar itu,ia melihat seseorang sedang terbaring lemah di ranjang dengan tubuh penuh dengan selang infus dan kabel pendeteksi denyut nadi. Andre berusaha mengarahkan kursi rodanya mendekati ranjang Nia,dari sini Andre memandang wajah orang yang begitu ia cintai dengan begitu dekatnya. Andre yang saat itu begitu sedih sempat meneteskan air mata yang begitu derasnya saat ia membelai pipi Nia yang nampak putih pucat,tak lama Andre mulai membuka surat itu dan membacanya.

Untuk : Andre tersayang

Maaf,hanya kata maaf yang bisa ku ucap. Hanya beribu kata itu yang bisa terucap dari bibirku karena aku tak mampu menahan rasaku untuk selalu menjagamu. Bukan maksudku untuk mengganggu hubunganmu bersamanya,tapi jujur aku tak sanggup jika aku harus melihatmu menderita karena aku sangat menyayangimu bahkan sangat amat menyayangimu. Aku menyayangimu lebih dari aku menyayangi nyawaku sendiri. Benar apa kata Clara bahwa aku adalah masa lalumu,dan masa lalu untuk di lupakan bukan untuk di kenang. Aku rela Ndre kau melupakan aku,aku memang tidak bisa melakukan banyak hal untukmu. Tapi hanya ini yang mampu kulakukan untukmu,walaupun aku harus kehilangan nyawaku aku ikhlas. Semoga dengan pengorbananku ini kau mampu melihat betapa besar dan tulus cintaku padamu yang mungkin selama ini kau tak mampu melihatnya.aku bahagia bisa mengenalmu meskipun hanya sakit yang ku rasa selama kebersamaan kita.

Dengan linangan air mata Andre menatap Nia "maaf sayang,maaf karena aku tak mampu memperjuangkan cinta kita. Aku janji jika kamu sadar aku akan memperjuangkan cinta kita" ucap Andre dengan membelai rambut Nia. Tak lama kardiograf yang terpasang di tubuh Nia tak mampu mendeteksi detak jantungnya,Andre saat itu langsung berteriak meminta tolong. Saat dokter dan suster masuk ke dalam kamar Nia Andre di antar ke luar kamar oleh salah satu suster tersebut . Di luar kamar tampak keluarga,Vivin dan Andre sangat cemas. 15 menit kemudian dokter ke luar dari ruangan itu,dokter dengan wajah sedikit muram menjelaskan bahwa gumpalan darah yang menyumbat aliran darah yang ada di kepala Nia membuat Nia kehilangan nyawanya. Sontak di lorong itu terdengar suara orang menangis tak terkecuali Andre. Saat pemakaman Andre tak henti-hentinya menangis,menangis karena ia merasa tak berguna. Tak berguna karena ia tak mampu memperjuangkan cintanya,tak berguna karena ia tak mampu untuk tidak menyakitinya. Di Depan makam Nia Andre bersimpu dan meminta maaf kepada Nia.
Diberdayakan oleh Blogger.